Legenda desa Kalipoh
A. Legenda Desa
Sejarah Desa Kalipoh pada jaman dahulu jauh sebelum datangnya imperialisme barat dan tidak bisa dipisahkan dari cerita lama yang sering dibicarakan orangtua terdahulu/sesepuh desa yang pada mulanya kalipoh adalah gabungan dari dua kata desa yaitu desa Bacok. Pada waktu itu Desa Bacok merupakan kisah peperangan yang terjadi pada zaman kerajaan yang mana nama Prajuritnya Sosronegoro asal dari Surakarta Putra Pakubuwono yang sampai sekarang makamnya di pundi-pundi oleh orang yang percaya tentunya terkenal dengan Bacokan senjata tajam hingga luka dan dibawa ke Desa Ranceban untuk di obati namun tak tertolong dan terus dimakamkan didaerah Bukit, keluar bau yang sangat sangit dari kayu tandu tersebut digunakan orang untuk tanda oorang Jawa menyebutnya paesan dan kuburan itu dinamakan kuburan Pesangit, dan kayu untuk tanda/paesan tumbuh namanya Kayu Poh.
Sekarang daerah itu disebut dusun Bacok dan Desa Ranceban yang posisinya terletak di sebelah selatan Desa Bacok merupakan daerah pegunungan yang dipimpin saat itu oleh KI DIPAYASA selama 40 (empat puluh) tahun kemudian digantikan oleh KI DIPASITRA selama 8 (delapan) bulan. Konon cerita karena menyimpan uang pajak dicuri oleh pencuri dan tidak bisa mengganti uang yang hilang mereka merasa malu kemudian mengundurkan diri, kemudian digantikan oleh Ki Wangsareja dari tahun 1893 s/d 1924 selanjutnya terjadi perundingan antar desa yaitu Desa Bacok dan Ranceban semua tokoh masyarakat untuk mencari sebutan yang tepat digabungkan menjadi 1 (satu) dengan istilah di Blengket, dengan usulan dari salah satu tokoh masyarakat teringat pada Kayu Poh yang digunakan untuk tanda pemakaman yang sudah tumbuh besar dan sudah ada dimana-mana di sekitarnya terutama ditepi sungai sehingga diusulkan menjadi Desa Kalipoh.
Setelah desa ini terwujud kemudian diadakan pemilihan seorang Kepala Desa yang pada saat itu masih dengan sistem Jongkokan (dodokan) dan terpilihlah Kepala Desa Kalipoh pertama yaitu Ki ATMASENTANA lebih dikenal Ki SEBOD Manta Kepala Desa Bacok sampai usia lanjut beliau menjabat lurah (Kepala Desa) kemudian diadakan Pemilihan Kepala Desa lagi ATMOSUWARNO dan bertempat tinggal di Bacok, dan perlu menjadi catatan kita bahwa karena kewibawaan dalam memimpin desanya pada tahun 1972 beliau oleh Camat dan dikuatkan oleh Bupati Kebumen pada tahun 1945 s/d 1980 ATMOSUWARNO menjabat pemimpin Desa Kalipoh ini. Pernah mengikuti Lomba desa tingkat 1 dengan adanya Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen dengan PERDA tersebut maka purnalah tugas beliau dengan alasan usia lanjut kemudian diadakan pemilihan kepala desa dan terpilihlah seorang yang ke IV menjadi Kepala Desa dan pada tahun 1989 digantikan oleh Bapak SUMARWAN hasil pilihan rakyat langsung Kepala Desa yang ke V satu periode beliau menjabat yaitu sampai dengan tahun 1999 diadakan pemilihan Kepala Desa kembali maka terpilih Bapak SAMIN SANDULAH menjadi Kepala Desa Kalipoh yang ke VI (enam) dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2007, kemudian tahun 2007 diadakan pemilihan kepala desa, terpilihlah Bapak SIDIK FAUZI, Amd sampai tahun 2013 untuk periode yang pertama.
Kemudian pemilihan kepala desa tahun 2013 Bapak SIDIK FAUZI,Amd terpilih kembali untuk memimpin desa untuk periode yang kedua. Tersusunnya sejarah/legenda Desa Kalipoh yang kami susun bersama orang-orang LANSIA yang sedikit banyaknya mengetahui/mengalami sejarah/peristiwa saat itu apabila ada kesalahan kami mohon maaf atas saran bagi pembaca karena sebagai manusia biasa.
Sumber:https://geopark.kebumenkab.go.id/index.php/web/read/sejarah-desa/legenda-dan-sejarah-desa-kalipoh-kec-ayah
P
BalasHapus